Pada perdu dan pepohonan yang meresapkan rindu, didalamnya cinta tumbuh. Menjangkau hari, menerobos waktu. Ia takkan tumbang oleh cuaca, takkan lekang oleh masa. Cinta tumbuh dan tumbuh.
Di tempat yang sama, dia akan selalu ada. Karena mata air rindu yang mengalir ke akar-akarnya memberi kehidupan. Cinta terus tumbuh tiap detiknya. Dan ketika matahari kembali hadir pada pagi untuk menghangatkan tubuhnya, cinta semakin perkasa. Tubuhnya penuh dan nyala.
Sedangkan rindu menghasilkan kerja-kerja nyata yang membuat cinta pada akhirnya menjadi perkasa. Perdu dan pepohonan itu menjulang ke angkasa, seketika itu pula matahari membawa rindu mencium pipi langit. bergetar dan debar. Harmoni serta damai.
kemudian rindu mengikat cinta, menjelma cahaya. Maka teranglah semesta. Maka teranglah jiwa. Perdu dan pepohonan itu layu lantaran cinta tak lagi ada dalam dirinya. Ia telah purnama. Paripurna
Jiwa menangkap isarat. Semesta mangangkap isarat. Cinta telah ada pada tiap-tiap mereka. Semua bekerja dengan cinta. Cinta membuat sebagian dari mereka yang mati hidup kembali. Ada gerak. Juga detak.
Selalu begitu, rindu akan membawa mereka mencium pipi langit. Mengikat cinta, menjelma cahaya cinta lalu cahaya. Semua tertawa
Di tempat yang sama, dia akan selalu ada. Karena mata air rindu yang mengalir ke akar-akarnya memberi kehidupan. Cinta terus tumbuh tiap detiknya. Dan ketika matahari kembali hadir pada pagi untuk menghangatkan tubuhnya, cinta semakin perkasa. Tubuhnya penuh dan nyala.
Sedangkan rindu menghasilkan kerja-kerja nyata yang membuat cinta pada akhirnya menjadi perkasa. Perdu dan pepohonan itu menjulang ke angkasa, seketika itu pula matahari membawa rindu mencium pipi langit. bergetar dan debar. Harmoni serta damai.
kemudian rindu mengikat cinta, menjelma cahaya. Maka teranglah semesta. Maka teranglah jiwa. Perdu dan pepohonan itu layu lantaran cinta tak lagi ada dalam dirinya. Ia telah purnama. Paripurna
Jiwa menangkap isarat. Semesta mangangkap isarat. Cinta telah ada pada tiap-tiap mereka. Semua bekerja dengan cinta. Cinta membuat sebagian dari mereka yang mati hidup kembali. Ada gerak. Juga detak.
Selalu begitu, rindu akan membawa mereka mencium pipi langit. Mengikat cinta, menjelma cahaya cinta lalu cahaya. Semua tertawa
No comments:
Post a Comment